Rabu, 20 Juli 2011

Artikel Kesehatan Masyarakat


Kumpulan Artikel kesehatan masyarat - Artikel Kesehatan Masyarakat Indonesia, contoh artikel kesehatan masyarakat indonesia.

Filariasis merupakan salah satu penyakit tertua yang paling melemahkan yang dikenal di duni
Penyakit Filariasis lymfatik merupakan penyebab kecacatan menetap dan berjangka lama terbesar kedua, didunia setelah kecacatan mental

Di Indonesia,mereka yang terinfeksi Filariasis bisa terbaring di tempat tidur selama lebih dari lima minggu per tahun,karena gejala klinis akut dari Filariasis yang mewakili 11 % dari masa usia produktif. Untuk keluarga miskin, total kerugian ekonomi akibat ketidakmampuan karena filariasis adalah 67 % dari total pengeluaran rumah tangga perbulan. Rata-rata kerugian ekonomi per satu kasus kronis filariasis adalah sebesar Rp.735,380,- (termasuk biaya berobat,obat-obatan serta kerugian karena kehilangan masa produktifitas bagi yang terkena kasus kronis)

Filariasis menyebabkan kerugian ekonomi yang utama bagi penderita dan keluarganya. Selain itu dampak psikologis penyakit ini adalah diasingkan oleh keluarga dan masyarakat, kesulitan mendapat pasangan hidup dan menghambat mendapat keturunan

Filariasis Limfatik

Infeksi oleh cacing parasit ini, ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk dan berdampak pada kerusakan sistem limfa di tubuh manusia. Pada saat nyamuk betina menggigit manusia, larva infektif keluar dari kelenjar ludah nyamuk dan masuk ke dalam tubuh manusia lewat gigitan nyamuk. Didalam tubuh manusia larva tersebut akan berpindah ke sistem limfa (merupakan sistem pertahanan tubuh manusia terhadap infeksi dan penyakit).Dalam sistem limfa, selama 3 - 12 bulan larva tumbuh menjadi cacing dewasa jantan dan betina, dan akan berkembang biak.Setiap cacing betina dewasa menghasilkan berjuta-juta mikrofilia (Mf) selama hidupnya sekitar 7 tahun atau lebih.

Cacing dewasa dan Mf mengakibatkan kerusakan pada sistem limfa dan bersifat menahun, dimulai dengan terjadinya pelebaran saluran limfa, sehingga mengganggu jalannya cairan limfa,sehingga cairan terkumpul dan menyebabkan oedema.Lama kelamaan akan terjadi pembentukan jaringan ikat fibrosis, sehingga terjadi limfoderma yang berupa pembengkakan pada kaki, lengan, payudara atau alat kelamin. Kerusakan saluran sistem saliran limfa ini bersifat permanen walaupun cacing dewasa sudah mati

Berjuta-juta Mf dihasilkan oleh cacing dewasa berpindah ke peredaran darah tepi pada waktu malam hari. Pada saat gigitan nyamuk pd malam hari, maka Mf yang ada di darah tepi akan masuk ke tubuh nyamuk, kira-kira 10 hari dalam tubuh nyamuk Mf akan mengalami perubahan bentuk menjadi larva infektif, yang akan ditularkan kepada melalui gigitan nyamuk

Kondisi Penyakit Filariasis di kabupaten Tangerang

Di Kabupaten Tangerang kasus Filariasif meningkat setiap tahun sejak tahun 2000 sampai tahun 2008 menjadi 228 kasus dan telah teridentifikasi 19 Desa Endemis di 15 Kecamatan .Peningkatan endemis > 1 %. Penggerakan masyarakat merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan upaya penanggulangan penyakit ini, melalui pengobatan massal 

Upaya yang dilakukan

Melaksanakan eliminasifilariasis agar pada tahun 2015 Kabupaten Tdangerang tidak menjadi daerah endemis.Eliminasi dilaksanakan dengan 2 kegiatan, yaitu pengobatan massal dan penatalaksanaan pada penderita kasus klinis. Pengobatan massal di Kabupaten Tangerang dimulai tahun 2007 di beberapa desa endemis.Mulai tahun 2009 pengobatan massal dilaksanakan di semua desa/penduduk,setahun sekali selama minimal 5 tahun

Pengendalian nyamuk vektor penular dengan memutus rantai penularan dan melakukan PHBS (Perilaku Hidup bersih dan Sehat) serta penggalakkan gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) tempat yang berpotensi untuk perindukan nyamuk

Penyuluhan melalui berbagai media : penyuluhan langsung, media cetak dan spot radio


Tidak ada komentar:

Posting Komentar